Malam berganti pagi, bulan yang menerangi gelap terganti oleh matahari yang dating mengawali hari. Tetsu memulai aktifitas seperti biasa, setelah semalaman tak tenang karna memikirkan perasaan yang tiba tiba muncul, ia terlihat sangat mengantuk. “Tetsu!! Jangan kamu tidur saat jam pelajaran!!” tiba tiba pengajar yg sedang menjelaskan berteriak. “maaf pak”. “hey Tetsu, are you okay ?” Shin berbisik. “ya I’m okay Shin”.
Saat
istirahat seperti biasa Tetsu hanya membaca komik di bangku taman sekolah, tiba
tiba… “kamu suka baca komik ?” terdengar suara halus menyapa. “ya begitulah”
tanpa mengalihkan pandangannya dari komik Tetsu menjawab. “kamu engga gabung
sama yang lain ?” suara halus itu bertanya kembali. “bisakah kau tak
menggangguku ? aku sedang sibuk” dengan cuek Tetsu menjawab sambil menengok ke
arah wajah pemilik suara halus tersebut, dan tiba tiba… Tetsu terbengong
seperti melihat sosok bidadari tersenyum depan wajahnya. Senyumannya seperti
panah yang terhujam deras dan menusuk tepat pada sasarannya. “ko melamun ?”
pemilik suara halus oh bukan lebih tepatnya bidadari itu membuyarkan lamunan
Tetsu. “hah, anuu, oh kamu, iya kenapa tadi ?” Tetsu sedikit grogi depannya.
“iya, kenapa kamu engga gabung dengan yang lain ?” bidadari tersebut kembali
bertanya. “oh, anuu aku lebih suka membaca komik disini sendiri, oiya kemarin maaf
yah, kamu kena bola yang kutendang”. “oh itu sih gapapa, oiya, namaku Yuki,
kamu ?”. “Yuki ? nama yang bagus, namaku Tetsu, salam kenal”. Bel berbunyi
dengan senyum Yuki beranjak pergi masuk kelas. Perkenalan yang singkat, namun tampak
membahagiakan bagi Tetsu. Senyuman itu… seperti membawa perasaan yang sudah
lama tak dirasakan olehnya, sekarang… kembali ia rasakan.